“Aduh,
maaf”, aku tidak sengaja menginjak kakinya saat mencari posisi duduk di dalam
travel yang penuh sekali malam itu. Tidak heran sih, abis long weekend soalnya.
“Iya
nggak papa”, katanya namun aku tak memperhatikan. Aku sibuk menata posisi
dudukku diantara dia dan wanita entah siapa dan mencoba berpikir jernih,
menenangkan pikiranku, perjalanan ke Surabaya ini akan baik-baik saja.
Bagaimana pikiranku bisa tenang, kalau di sebelahku saat ini adalah dia. “Tadi
sopirnya bingung cari alamat rumahmu. Sebenernya aku mau nunjukin arahnya, tapi
dia bingung alamat atas nama Ati”, dia memulai percakapan.