Minggu, 10 Maret 2013

Otak VS Hati

Diposting oleh Unknown di 23.05
Otak sama hatiku sekarang sedang berdebat. Tekadang menurut otak benar, namun di hati merasa salah atau sebaliknya. Entah kenapa jadi galau seperti ini. Kalau menurutmu bagaimana? Kamu lebih mengikuti kata hati apa logikamu?

Hmm, aku cerita dulu tentang temanku. Aku mempunyai seorang teman. Dia supel. Teman cowoknya banyak banget. Kadang saat jalan sama temanku ini, dia dianter dan dijemput dengan cowok yang berbeda. Kadang sehari bisa pergi dengan tiga cowok secara bergantian. Meskipun dia punya pacar, dia seperti itu (bukannya aku sok setia ya). Apa hal itu biasa saja? Tapi menurutku tidak sebiasa itu. Temenku ini gampang banget menarik perhatian cowok, sebentar saja deket dia, pasti yang cowok langsung ingin lebih dekat. Hubungan temenku dan cowok-cowok itu akan terus berlanjut jika si cowok tidak menyatakan perasaannya. Karena jika si cowok sudah menyatakan perasaannya, biasanya temenku ini perlahan menjauhinya (nggak selalu sih, tapi kebanyakkan begitu).

 "Dari semua yang deket sama kamu, mana yang kamu suka?", aku iseng nanya ke temenku saat kita makan di sebuah mall di Surabaya.

"Hmm, untuk saat ini masih nggak ada"

"Terus kenapa jalan sama mereka? Emang bisa bikin bahagia gitu?"

"Nggak bahagia sih, hambar. Tapi dari pada diem sendiri di kos. Kan enak ada yan nganterin sana sini. Aku jalan sama mereka kalau lagi kepepet aja kok"

"Kamu bisa bedain mana yang serius sama kamu mana yang main-main sama kamu?"

"Bisa dong"

"Terus kalau ada yang serius gimana?"

"Liat ntar aja, kalau aku suka ya lanjut, kalau nggak ya sudah"

Keliatannya sesimpel itu tentang perasaannya. Atau aku yang terlalu ruwet sama perasaanku?
Sekali lagi entah.

Suatu malam, tiba-tiba ada seorang cowok ngajak aku keluar. Teman lamaku sih. Dulu pernah deket. Jujur aku pernah suka. Tapi tiba-tiba dia jadian sama sahabatku sendiri. Mungkin aku yang terlalu kegeeran kali ya. Sudahlah, yang jelas dia mulai menghubungiku lagi. Dan mengajakku keluar beberapa kali. Aku menolaknya dengan berbagai alasan. Bukannya niat balas dendam atau masih sakit hati. Alasannya simpel, aku sudah nggak suka sama dia. Tapi, malam itu, saat aku lagi di kamar teman kos ku, aku menceritakan tentang cowok itu.

"Ya nggak papa lah Kalau mau keluar ya keluar aja", katanya.

"Males ah. Ngapain keluar sama dia?"

"Kenapa? Kamu masih suka sama dia?"

"Nggak"

" Yaudah, keluar sama temen apa salahnya sih? Aku mau keluar sama si itu, anak-anak lain juga pada keluar kan? Dari pada di kos sendirian loh. Manfaatkan aja yang ini"

"Gitu ya? Oke deh"

Aku akhirnya mengiyakan juga ajakan cowok itu. 
Dan hasilnya apa? 
Ya biasa aja.
Haha~

Sampai kemarin, setiap aku bosan, jenuh di kos, aku langsung ngubungin dia. Kadang minta anterin jalan-jalan, atau kadang sekedar minta temenin ngerjain tugas. Dia duduk di depanku dengan segala ceritanya, aku sibuk mengerjakan tugasku sambil ber -oh-iya-he'em-terus apa- di tengah-tengah dia bercerita. Bermanfaat sekali loh. Tugasku selesai tanpa ngantuk saat mengerjakannya. Tapi saat dia yang mengajakku, aku sering menolaknya jika aku nggak mood.

Aku mecoba seperti teman-temanku yang lain. Saat yang lainnya, ada yang ngajak aku keluar, aku mengiyakan dengan mudahnya.

Tapi aku merasa ini salah. Ini nggak sesuai sama isi hatiku. Tapi teman-temanku malah mendukung. "Ciee, sudah move on. Ciee, keluar sama cowok..." dan masih banyak "cie" yang lainnya.

Tadi pagi aku mulai berpikir. Mau sampai kapan aku mengikuti teman-temanku? Aku juga mulai nggak nyaman sama sms-sms mereka yang mulai rutin. Malas banget buat membalasnya.

Sebenarnya malam ini aku berniat mengerjakan tugas bersama cowok yang aku ceritakan di awal tadi. Tapi saat SMS siap untuk dikirim, aku malah membatalkannya. Mungkin memutuskan menghentikan semua ini.

Lalu selanjutnya mau apa?

Kembali terbayang-bayang mantan? Kalau yang ini menurut hati benar, tapi menurut otak salah totalitas.

Tenang.. tenang.. aku sudah move on. Serius. Move on bukan berarti aku harus suka sama orang lain atau harus jadian sama orang lain kan?

Aku memilih jadi diriku yang dulu. Biarin sering di kos sendirian. Biarin sering makan malam sendirian. Biarin nggak ada yang ngucapin met malam met bobo met pagi tiap hari. Biarin.

Aku percaya. Kalau waktunya datang, seseorang itu bakal ada. Seseorang yang mengajakku jalan dan aku bahagia menerima tawarannya. 
Aku percaya. Jika aku bersabar, semua akan baik-baik saja. Semua sudah di rencanakan.
Aku percaya :)

Disponsori dan didukung oleh:

RUDYS Tailor

Rujak Bu Pani Kuliner Jember Murah dan Sehat

Powered By Insinyur Pikun

2 komentar:

Unknown mengatakan...

aku nggak setuju kalo kamu ikut"an temenmu -.- itu kan bukan kamu.nggak nyaman kan ngelakuin sesuatu yg bukan km?
aku setuju sama keputusan terakhirmu :) biar km seperti itu yg penting km nyaman.aku malah khawatir kl km berubah seperti itu -.-
seimbangkan hati dan otakmu :* that`s the right way~

Unknown mengatakan...

waaaa dimarahi bundaa ><
iya bund, maaf ya. kan iseng nyoba haha :p
gk lg kok :)

Posting Komentar

 

Cerita Cewek Agak Labil Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review | Powered By Insinyur Pikun