Minggu, 08 April 2012

8 April 2012

Diposting oleh Unknown di 12.40
Dua belas jam berlalu di tanggal 8 April 2012. Waktumu tinggal setengah hari lagi buat aku tersenyum. Karena sekarang aku telah menjadi mayat hidup. Iya, mayat hidup kata salah satu sahabat terbaikku. Katanya aku enggak bisa diajak ngomong lagi. Datar, tanpa ekspresi. Terserah lah aku dibilang kayak apa kalo emang kayak gitu adanya.

Hari ini ultah terburuk. Sembilan belas kali tanggal 8 April selalu aku sambut dengan antusias, tapi sekarang enggak sama sekali. Walaupun aku lagi di tengah keluargaku, aku enggak ngerasain apa-apa. Mereka juga sibuk mengurusi nenek yang lagi sakit. Kakakku sibuk bekerja. Hah, lengkaplah sudah. Aku hanya bisa bermain-main sama hayalku sendiri, berharap tanggal 8 April ini ditutup dengan sesuatu yang manis. Sedikit bisa memunculkan sesimpul senyuman di muka ku saat aku melihat wajahnya di hayalku. Tapi keburu musnah saat aku tau dia balik ke Surabaya tadi pagi pukul 05.00 tanpa ngabarin aku. Semua hayalku hilang, seperti lagi nonton film di tv terus tiba-tiba mati listrik.

Kamu itu siapa sih? Kamu itu anaknya siapa? Sejak kapan kamu jadi penentu moodku? Apa hakmu ngambil kebahagiaan di hari ulang tahunku? Bodoh emang. Sebenernya bukan salah dia juga. Yang bikin sedih aku sendiri, aku yang mau berlarut dalam situasi ini. Aku yang kurang peduli sama kebahagiaan –kebahagiaan di sekitarku. Aku yang menutup hatiku sendiri untuk bahagia.

Tapi gimana lagi, seakan tak bisa bangkit. Bukan tak bisa, mungkin saat ini aku enggak mau usaha buat bangkit. Memikirkanmu yang sudah tak peduli lagi. “Lalu buat apalagi hubungan ini berlanjut?”, begitu kata temen-temenku. Aku tertawa kecut. Iya emang, tapi aku enggak bisa mbanyangin kalo semua beneran berakhir. Aku tau sakitnya, dulu pernah aku rasain. Dan sumpah aku enggak mau ngerasain untuk kedua kalinya.

“Kamu kuat Cha?”, Fabsya bertanya. Dibilang kuat, sebenernya rapuh. Dibilang enggak kuat tapi masih mau bertahan. 

“Ahh aku tau perasaan itu.  Itu pilihanmu. Cuma kamu harus inget, kamu juga harus cukup sayang sama dirimu. Apa yang kamu korbankan harus sesuai sama apa yang kamu dapat. Dengan begitu kamu enggak nyia-nyiain kasih sayang orang yang beneran sayang sama kamu, saat kamu begini merekalah yang paling khawatir. Tapi selama kamu seneng dan sanggup, enggak banyak yang bisa kita lakuin. Kamu harus tau batas kemampuanmu biar enggak nyakitin dirimu sendiri”, tambahnya lagi.

Aku juga enggak abis pikir, sampai segininya aku. Padahal dia belum lama mengisi lembar-lembar kertas hidupku. Dari kata-kata Fabsya, aku baru sadar, aku udah bikin banyak orang kawatir, rasanya juga enggak peduli sama kasih sayang yang mereka berikan. Bodooh! Kadang juga enggak bisa ngerasain sakit, hambar semuanya. Bilang aja aku lebay. Terserah. Dan sampai saat ini aku enggak tau kemana harus melangkah. Aku sekarang jalan di tempat. Enggak maju dan enggak mundur.



Disponsori dan didukung oleh:

RUDYS Tailor

Rujak Bu Pani Kuliner Jember Murah dan Sehat

Powered By Insinyur Pikun

2 komentar:

Unknown mengatakan...

aku , setuju sama katakata fabsya itu . apa yang fabsya bilang itu bener . saat kamu milih ini semua , gak banyak yangi bisa kita lakuin buat kamu selain slalu ada buat kamu dan mensuport . tapi kamu pazti tau , semua ini pazti ada saat berakhirnya . dan itu tergantung pilihanmu cantik :) :*

Unknown mengatakan...

makasih ya bundaa, beruntung banget emg punya kalian itu :')

Posting Komentar

 

Cerita Cewek Agak Labil Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review | Powered By Insinyur Pikun