" Ketika yang dominan mengisi ruang pikir kita adalah kebaikan, kesuksesan, kemenangan, kedamaian, cinta, kasih sayang, maka atas izin-Nya, semesta akan membentuk sistem kerja yang ritmis dan sistematis untuk merealisasikan apa yang kita pikirkan." ― Akhmad Rifa'i Rif'an
Jumat, 06 Desember 2013
Patuhi Mantramu
Rabu, 04 Desember 2013
Mulutmu Harimaumu
aku mempunyai seorang teman. temanku yang satu ini unik. kadang nggak mau bicara tanpa ditanya duluan. cenderung pendiam dan pasif. ya, dia termasuk salah satu teman dekatku. awalnya bingung, saat bareng dia apa yang harus kita obrolin.
Senin, 02 Desember 2013
Kondom Gratis
Saya baru saja mengopy salah satu postingan alumni jurusan saya di grup. Yang isinya seperti di bawah ini:
Kalau menurut saya, tindakan ini kurang tepat. apakah pembagian kondom gratis ini ada pengawasan dan ditujukan pada orang yang tepat? karena jika yang mendapatkan komdom gratis adalah remaja yang belum mempunyai ikatan pernikahan, bukankah pembagian kondom gratis sama saja dengan melegalkan seks bebas? saya memang belum mempunyai cara untuk mengatasi masalah ini. dan ini hanya sekedar opini saya.
bagaimana menurut opini anda?
Pada pertengahan 2010, Kemenkes melaporkan bahwa di Indonesia kasus AIDS positif mencapai 21.770 jiwa dan kasus HIV positif mencapai 47.157 jiwa. Sedihnya sebanyak 48,1 persen kasus ini dialami oleh usia 20-29 tahun dan 30,9 persen diidap oleh usia 30-39 tahun.
Angka penderita HIV/AIDS tertinggi di kalangan remaja, sebanding dengan maraknya pergaulan bebas. Menurut Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), bila tahun-tahun sebelumnya penyebab utama HIV/AIDS adalah narkoba suntik, sekarang ini telah bergeser ke perilaku seks bebas dengan proporsi sekitar 55 persen. Padahal, diketahui bahwa pelaku seks bebas sebagiannya adalah remaja.
Dalam rangka menanggulanginya KPAN dan Kemenkes menyelenggarakan Pekan Kondom Nasional tanggal 1-7 Des 2013. Tak tanggung-tanggung dana yg dikeluarkan 25milyar untuk bagi-bagi kondom gratis.
Kalau menurut saya, tindakan ini kurang tepat. apakah pembagian kondom gratis ini ada pengawasan dan ditujukan pada orang yang tepat? karena jika yang mendapatkan komdom gratis adalah remaja yang belum mempunyai ikatan pernikahan, bukankah pembagian kondom gratis sama saja dengan melegalkan seks bebas? saya memang belum mempunyai cara untuk mengatasi masalah ini. dan ini hanya sekedar opini saya.
bagaimana menurut opini anda?
Merry Riana
diantara ingin maju tapi terkadang kekurangan motivasi.
saat ini, aku follow mbak merry riana yang cantik buat membaca tweet motivasinya yang super. kata-kata itu sungguh membantu sekali. jadi ngerasa sering diingatkan. lumayan lah gratisan. mau beli bukunya belum punya uang soalnya hehe. ini di bawah ini beberapa tweet yang aku suka :)
saat ini, aku follow mbak merry riana yang cantik buat membaca tweet motivasinya yang super. kata-kata itu sungguh membantu sekali. jadi ngerasa sering diingatkan. lumayan lah gratisan. mau beli bukunya belum punya uang soalnya hehe. ini di bawah ini beberapa tweet yang aku suka :)
Kamis, 28 November 2013
Selasa, 26 November 2013
What I want to be?
akhir-akhir ini aku sering terdiam lalu berpikir.
jadi apa setelah aku lulus nanti? meskipun masih 1,5 tahun lagi insya allah, aku selalu memikirkannya setiap aku bangun tidur. oh tidak. bukan masih 1,5 lagi. kata 'masih' menurutku tidak cocok. kata 'masih' di sini memiliki kesan waktu yang lama. sedangkan aku merasa 1,5 tahun bukanlah waktu yang lama. itu waktu yang cepat untuk mempersiapkan diriku siap menjadi yang terbaik kelak. siap mengalahkan saing-sainganku dengan mudah. aku baru sadar bahwa aku telah menyia-nyiakan banyak waktu ku di masa kuliah. aku hanya masuk kuliah, menyelesaikan tugas (itupun enggak selalu optimal), mempersiapkan kuis dengan dadakan. dan yah inilah yang aku dapatkan, nilai pas-pasan. aku bukan mahasiswa yang memiliki IPK terendah memang, tapi prestasiku saat ini belum bisa dikatakan baik. aku mulai memikirkan apa yang aku ingin raih 2-3 tahun ke depan saat semester empat. tapi aku belum bisa mengubah sikapku. aku masih bermalas-malasan, mementingkan mencari uang dari pada kuliah. sampai akhirnya nilaiku jeblok. aku tidak menyalahkan kerja sambilanku. kalau aku mau berusaha lagi, menyeimbangkan antara kerja dan kuliah, aku pasti bisa. aku terlalu terlena dengan gaji-gaji itu. berfoya-foya, jalan sana jalan sini. tapi sudahlah. itu sudah berlalu. aku rasa aku juga butuh kehidupan seperti itu sesaat.
jadi apa setelah aku lulus nanti? meskipun masih 1,5 tahun lagi insya allah, aku selalu memikirkannya setiap aku bangun tidur. oh tidak. bukan masih 1,5 lagi. kata 'masih' menurutku tidak cocok. kata 'masih' di sini memiliki kesan waktu yang lama. sedangkan aku merasa 1,5 tahun bukanlah waktu yang lama. itu waktu yang cepat untuk mempersiapkan diriku siap menjadi yang terbaik kelak. siap mengalahkan saing-sainganku dengan mudah. aku baru sadar bahwa aku telah menyia-nyiakan banyak waktu ku di masa kuliah. aku hanya masuk kuliah, menyelesaikan tugas (itupun enggak selalu optimal), mempersiapkan kuis dengan dadakan. dan yah inilah yang aku dapatkan, nilai pas-pasan. aku bukan mahasiswa yang memiliki IPK terendah memang, tapi prestasiku saat ini belum bisa dikatakan baik. aku mulai memikirkan apa yang aku ingin raih 2-3 tahun ke depan saat semester empat. tapi aku belum bisa mengubah sikapku. aku masih bermalas-malasan, mementingkan mencari uang dari pada kuliah. sampai akhirnya nilaiku jeblok. aku tidak menyalahkan kerja sambilanku. kalau aku mau berusaha lagi, menyeimbangkan antara kerja dan kuliah, aku pasti bisa. aku terlalu terlena dengan gaji-gaji itu. berfoya-foya, jalan sana jalan sini. tapi sudahlah. itu sudah berlalu. aku rasa aku juga butuh kehidupan seperti itu sesaat.
Langganan:
Postingan (Atom)